top of page

Ketakutan membawa kebinasaan

  • Writer: melatigmahk
    melatigmahk
  • Feb 3
  • 2 min read

Pernahkah anda berenang di kolam renang yang memiliki wahana ombak buatan? Ratusan orang berada di kolam mulai dari usia anak-anak sampai dewasa berada diatas pelampung maupun langsung didalam air, menunggu momen ombak buatan keluar dengan gelombang yang besar. Ada sensasi yang didapat dengan teriakan dan tawa penuh dengan kebahagiaan. Tidak ada yang mati tenggelam, karena semua ingin mengalami diterjang ombak yang besar.

Hal yang sama juga terjadi di alam luar seperti di danau dan laut. Ketika orang menginginkan ombak yang besar, maka orang tersebut akan merasakan sensasi yang menyenangkan.

Tapi ada situasi membuat orang hanyut tenggelam seolah olah ditarik ombak ketengah lautan. Tiba-tiba muncul perasaan bahwa arus ombak ini akan membunuhnya. Sehingga sekuat tenaga dengan rasa takut, ia berusaha berenang menuju daratan. Tapi lagi-lagi selalu gagall hingga kehabisan tenaga. Dengan keadaan lemas, air mencengkramnya dan membuatnya tak berdaya hingga kematian tiba.

Ombak tidak membunuh, tapi ketakutanlah yang memicu kematian seseorang diakibatkan kehabisan tenaga untuk berenang.

Kala itu saya berenang dengan ombak yang sangat besar yang memiliki arus menarik ketengah lautan. Saya mencoba tidak takut dan mengikuti ritme arus ombak tanpa mencoba melawan dengan berusaha keluar dari gelombak ombak. Dengan perasaan senang saya biarkan diri saya dibawa oleh gelombang ombak dan sesekali masuk kedalam air untuk mengurangi arus gelombang dan akhirnya saya bisa tiba ditepi pantai.

Awal tenggelamnya petrus bukan karena angin atau ombak. Tapi karena ketakutannya, ia yang tadinya berdiri diatas air, tenggelam seketika karena Petrus takut (Mat 14:30). Lalu Yesus mengatakan, "hai engkau yang kurang beriman, mengapa engkau bimbang?" (Mat 14:31).

Kita semua sesungguhnya berada ditengah-tengah kehidupan yang kapan saja dapat mengakhiri kehidupan kita. Kehidupan yang menyenangkan, dan waktu yang sama dapat menjadi kematian. Api dapat memasak makanan yang lezat, dan api yang sama dapat membunuhmu akibat rasa takut dan panik yang berlebihan.

Itu sebabnya, kita perlu tenang menjalani kehidupan ini tanpa melawan dan mencoba keluar segera dari masalah yang kita hadapi. Kita perlu tenang dalam bertindak, dengan berdoa dan datang kepada Tuhan memohon pertolongan. Bahkan menarilah, alamilah masalah yang engkau hadapi seperti engkau menghadapi ombak yang besar. Karena masalah bukan untuk ditinggalkan namun dihadapi. Berimanlah dan jangan bimbang, sebab Tuhan besertamu. Tuhan memberkati.


Pdt. Parsaoran Barutu, M.Fil

Comments


bottom of page